SEL
·
Adalah satuan
terkecil yang menyusun tubuh makluk hidup.
·
Tempat
berlangsungnya fungsi kehidupan.
Ø JENIS
SEL BESERTA PERBEDAANNYA :
Prokariotik
|
Eukariotik
|
Ukuran
< 5 mm
|
Ukuran
>10 mm
|
Tidak
memiliki selaput inti
|
Memiliki
selaput inti
|
Tidak
memiliki membran
|
Memiliki
membran
|
Terdapat
pada bakteri dan ganggang biru
|
Terdapat
pada sel tumbuhan dan hewan
|
Bagian – bagian sel :
1.
Membran
sel è
kulit bagis=an luar dari sel
2.
Sitoplasma
è
cairan pengisu sel
3.
Nukleus
è inti sel
4.
Organel
è bagian dari sel selain inti sel
Fungsi bagian – bagian sel :
1.
Membran sel
-
Pelindung
sel agar isi sel tidak keluar/ menjaga kedudukan sel
-
Pengatur
pertukaran zat dalam tubuh (selektif permeable)
-
Terdapat
lipoprotein ( lipid dan protein) è bersifat
permeable terhadap zat – zat tertentu.
Ø Yang larut lemak
lewat langsung masuk (ca, alkohol, CO2)
Ø Yang larut air
tidak langsung masuk (ion, glukosa, urea)
2.
INTI SEL
(NUKLEUS)
-
Mengendalikan
metabolisme sel
-
Menyimpan
genetika berupa DNA
-
Tempat
menggadakan DNA
3.
SITOPLASMA
a.
Cairan
sel dalam sel
b.
Disebut
juga sitosol karena mirip dengan jelly (koloid)
c.
Tempat
berlangsungnya metabolisme
d.
Banyak
terdapat organel
4.
SITOSKELETON
a.
Pemberi
bentuk sel
b.
Pengatur
gerakan sel
c.
Filaman
dan tubulus è berupa jaringan
protein
5.
RIBOSOM
a.
Nukleoprotein
tersebar di sitoplasma
b.
Melekat
di RE èRE kasar
c.
Tempat
melakukan sintesis protein.
-
RE
kasar : sintesis protein
Ditempeli
ribosom
-
RE
Halus : sintesis lemak
Tidak
memiliki ribosom
6.
BADAN GOLGI
a.
Piph berkelok – kelok
b.
Memodifikasi protein dengan menambah oligosakarida
(glikosilasil)
c.
Membentuk lisosom è tempat penyimpanan protein.
1 jenis protein
disimpn dalam 1 lisosom
7.
LISOSOM
a.
Mencerna makromolekul secara intraseluler
b.
Menghidrolisis lemak, protein, asam nukleat,
polisakarida
8.
PEROKSISOM
a.
Meghasilkan
enzim oksidatif untuk membentuk H2O2
ð Untuk merombak
lemak è setelah itu
digunakan lisosom unutk menghidrolisis lemak.
b.
Menghasilkan
enzim katalase untuk mengubah H2O2 è H2O ; O2
9.
MITOKONDRIA
è Tempat respirasi
sel dan menghasilkan energi.
TRANSPOR DALAM MEMBRAN PLASMA
Transpor Membran Aktif
suatu
cara pemindahkan molekul ataupun ion dari gradien konsentrasi rendah menuju
gradien konsentrasi tinggi dengan menggunakan energy, selain itu juga
membutuhkan bantuan dari carrier protein dan saluran protein.
Jenis-jenis Mekanisme Transpor pada
Membran :
1.
Transpor
Pasif
-
Difusi
a.
Difusi
dipermudah dengan protein
b.
Difusi
dipermudah dengan protein pembawa
-
Osmosis
2.
Transpor
Aktif
-
Pompa
ATP
-
Kotranspor
-
Endositosis
dan Eksositosis
-
Kotransport
transpor zat yang mengaktifkan transpor
zat lain melewati membran plasma.
REPRODUKSI
SEL
PEMBELAHAN SEL AMITOSIS
Pembelahan
sel amitosis adalah proses pembelahan dari sel 1 menjadi 2 sel tanpa melalui
fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. Proses pembelahan secara langsung
disebut juga pembelahan amitosis atau pembelahan binner. Pembelahan secara
amitosis berlangsung spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel.
Pembelahan binner banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti
bakter, protozoa dan mikrolga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis).
Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan membelah menjadi dua sel yang
identik (sama satu sama yang lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi
empat, begitu seterusnya.
Pembelahan
binner di mulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti
pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah manjadi dua sel anakan.
Pembelahan biner dapat organisme prokariotik atau eukariotik tertentu.
Perbedaan antar organisme prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada
ada tidaknya memberan inti selnya. Membera inti sel tersebut membatasi cairan
pada inti sel (nukleuplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat terdapatnya
organel sel (sitoplasma). Organisme prokariotik tidak mempunyai memberan inti
sel, sedangkan organisme eukariotik mempunyai memberan inti sel. Oleh karena
itu, eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati.
Pembelahan
biner pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri, DNA bakteri terdapat
pada daerah yang disebit nukleoid. DNA pada bakteri relatif lebih kecil
dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotuik. DNA pada baktei berbentuk
tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu di kemas menjadi kromosom
sebelum pembelahan. Proses pembelahan sel pada bakteri dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
PEMBELAHAN SEL MITOSIS
Pembelahan
Mitosis adalah pembelahan pada sel tubuh (soma). Fungsinya untuk pertumbuhan
dan regenerasi sel serta reproduksi aseksual. Pembelahan mitosis menghasilkan 2
sel anakan yang identik dengan induknya. Jika sel induk yang membelah
mengandung kromosom diploid (2n), maka sel anakan yang di hasilkan juga 2n.
pada mitosis hanya terjadi 1 kali pembelahan yang diawalininterfase.
Tahap-tahap pembelahan mitosis dan proses yang terjadi secara urut sebagai
berikut.
Profase
Profase : Tahap ini merupakan fase
pembelahan mitosis yang paling lama dan paling banyak memerlukan energi. Benang kromatin menjadi kromosom, lalu
kromosom mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam satu
sentromer, membran inti dan nukleolus lenyap, sentrosom memisah menjadi dua
sentriole, dan diantaranya terbentang benang spindel
Metaphase
Metafase : Pada tahap ini kromosom
terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian sentromer kromosom berikatan
dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang spindel. Pada fase ini kromosom
tampak paling jelas terlihat sehingga jumlahnya mudah diidentifikasi. Metafase
adalah tahap yang memerlukan energi terkecil dan waktu yang paling singkat.
Anafase
Anafase : Saat anafase sentromer
membelah, lalu benang spindel menarik kromosom menuju kutub sel yang
berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi oleh enzim dynein.
Telofase
Telofase : Pada tahap ini terjadi
peristiwa sebagai berikut:
-
Kromosom
berubah menjadi benang kromatin
-
Membran
inti dan nukleolus terbentuk kembali
-
Terjadi
sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel yang identik
dengan sel semula
PEMBELAHAN SEL
MEIOSIS
Meiosis
merupakan pembelahan pada sel kelamin ( gamet/ gonad). Meiosis juga disebut
pembelahan reduksi, yaitu pembelahn sel induk diploid (2n) menghasilkan 4 sel
anakan haploid (n). meiosis berperan untuk meng hasilkan gamet yang secara
genetic tidak identik (hanya setengah dari induknya), sehingga menyebabkan
adanya variasi genetik. Terjadi dua kali pembelahan pada meiosis(meiosis tahap
I meiosis tahap II) tanpa diselingi interfase. Tahap-tahap pembelahan meiosis
dan proses yang terjadi secara urut sebagai berikut.:
Prophase I
Selama
fase ini, membran inti mulai menghilang. Nukleolus juga mulai menghilang.
Kromosom mulai bisa dilihat. Karena benang-benang kromatin menyerap warna dan
menebal, memendek. Sentrosom membelah dan menuju ke bagian masing-masing kutub.
Bersamaan dengan itu benang-benang spindle juga mulai keluar dari sentrosom
menuju ke arah kutub yang berlawanan.
Setiap
kromosom terdiri dari dua kromatid yang terdiri atas materi genetik yang
identik. Selama proses meiosis (bahkan hingga proses ini berakhir) kedua
kromatid ini tidak pernah berpisah.
Selama
prophase I, terjadi pertukaran DNA antara kromosom yang homolog yang disebut
dengan rekombinasi homolog. Dari proses pertukaran ini diharapkan akan terjadi
kombinasi baru dalam kromosom. Prophase I terdiri dari beberapa tahap,
leptotene, Zygotene, Pachytene, Diplotene, Diakinesis, dan proses sinkronisasi.
Pada
waktu leptonema, kromosom mengalami kondensasi membentuk benang-benang
(leptonema berarti “benang tipis”). Pada waktu subtahap zigonema, kromatid yang
homolog saling membentuk sinapsis atau berpasangan. Sinapsis terdapat di
beberapa tempat pada kromosom homolog. Ini merupakan kejadian genetik yang
penting karena menjadi perantara pertukaran informasi yang disebut pindah
silang atau rekombinasi antara kromosom-kromosom homolog.
Pada
tahap pakinema terbentuk benang-benang tebal dan pendek membentuk benang-benang
kromatid. Pada tahap ini, kromosom yang homolog tersusun atas 4 kromatid yang
disebut tetrad.
Pada
tahap diplonema, kromatid yang berada dalam satu bivalen memisah dengan
kromatid pasangannya. Namun, di beberapa tempat terjadi kontak yang disebut
kiasmata (tunggal: kiasma). Pada diakinesis, kromosom terus memendek dan
berkondensasi secara maksimal. Kromosom berada di ekuator.
Pada
tahap sinkronisasi, sentrosom berpindah ke masing-masing kutub sel. Sambil menghasilkan
mikrotubulus yang ujung-ujungnya mengikat sentromer. Yang nantinya mikrotubulus
yang berbentuk benang ini akan digunakan untuk menarik masing-masing pasang
kromosom ke kutub-kutub sel.
Tahap-tahap yang terjadi saat prophase
I:
a.
Nukleus
mulai menghilang
b.
Benang
romatin memendek dan menebal menjadi kromosom
c.
Kromoson
mereplikasi diri menjadi kromatid.
d.
Kromosom
menggandakan diri hingga jumlahnya dua kali kromosom awal.
e.
Kromatid
menebal,memendek dan menyebar memenuhi nucleus
f.
Kromosom
yang homolog membentuk sinapsis.
g.
Homolog
tersusun atas 4 kromatid/ tetra
h.
Membran
inti mulai menghilang
i.
Pembentukan
benang-benang spindel yang berasal dari mikrotubulus.
j.
Kedua
pasang sentrisol memisah menuju kutub yang berawanan.
GENETIKA
Genetika
adalah ilmu yang berhubungan dengan studi dan pemahaman tentang faktor
keturunan, evolusi, perkembangan, ekologi, biologi molekuler dan ilmu forensik.
Seorang ilmuwan Jerman dengan nama Gregor Johann Mendel adalah pendiri pertama
Genetika, maka ia juga dikenal sebagai bapak genetika. Dia pertama kali
menunjukkan pewarisan sifat pada tanaman kacang dan kemudian disebut sebagai
pewarisan Mendel.
Konsep utama di
balik mempelajari genetika adalah :
Ø Genetika
menjelaskan bagaimana sifat diwariskan dari orang tua untuk anak mereka.
Ø Genetika juga
menjelaskan tentang jumlah gen dan kromosom yang ada dalam individu dengan
kepentingan mereka.
Kode genetik
Sebuah
kode yang berisi semua jenis informasi genetik, yang hadir dalam urutan
nukleotida DNA atau RNA dan kemudian diterjemahkan menjadi protein oleh sel-sel
hidup. Kode-kode ini dapat dinyatakan baik sebagai kodon RNA atau kodon DNA.
Kode tersebut menginstruksikan gen untuk memandu sel untuk membuat protein
tertentu. A, T, G, C adalah huruf abjad dari kode DNA. Huruf-huruf ini berdiri untuk
adenin, timin, guanin dan sitosin, yang benar-benar membentuk basa nukleotida
DNA. Setiap kode empat bergabung dengan bahan kimia untuk sintesis
protein
Struktur DNA
DNA
disebut cetak biru kehidupan karena mengandung semua jenis instruksi untuk
membuat protein dalam sel. Ini adalah polimer yang sangat panjang dan bentuk
dasar DNA adalah seperti tangga bengkok. Oleh karena itu juga disebut sebagai
heliks ganda DNA. Tulang punggung molekul DNA adalah fosfat, gula deoksi ribosa
dan basa nitrogen. Informasi dalam DNA disimpan sebagai kode terdiri dari empat
basa kimia: adenin (A), guanine (G), sitosin (C), dan timin (T).
Pewarisan
genetik
Hal
ini dapat didefinisikan sebagai transformasi sifat dari orang tua kepada keturunannya.
Setiap orang memiliki dua salinan dari setiap gen antara yang satu warisan dari
sel induk dan satu lagi adalah warisan dari sel ayah.
Homeostasis
Homeostasis adalah suatu
kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja
dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari
tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis
terganggu (misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk
mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari
mulai pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti berkeringat atau
terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, tubuh manusia
menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang yang
optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan
ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait.
Stres berat atau lama
dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini
dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan
psikosomatis.
FLUIDA DALAM
TUBUH MANUSIA
Fluida
merupakan zat alir meliputi cairan dan gas yang menempati ruang.
LETAK DI DALAM TUBUH MANUSIA :
ü
Dalam pembuluh darah
ü
Dalam bola mata
ü
Dalam ibu hamil è di uterus : cairan
amnion
ü
Gas è berhubungan dengan
sistem pernafasan.
Perbedaan
zat cair dan gas:
Zat Cair
|
Gas
|
Molekul –
molekulnya terikat secara longgar namun tetap berdekatan
|
Molekul – molekulnya bergerak bebas dan
saling bertumbukan
|
Tekanan yang
terjadi karena adanya gaya gravitasi yang bekerja terhadapnya
|
Tekanan yang terjadi bersumber pada
perubahan momentum yang disebabkan tumbukan molekul gas pada dinding
|
Tekanan yang
terjadi tegak lurus pada bidang
|
Tekanan yang terjadi tidak tegak lurus pada
bidang
|
ALIRAN DARAH DALAM TUBUH MANUSIA
Darah
mengalir ke seluruh bagian tubuh secara terus – menerus untuk menyuplai oksigen
dan zat – zat nutrisi lainnya à dipompa oleh
jantung.
Jumlah
Volume darah yang mengalir (orang dewasa) dalam sistem sirkulasi: 5 – 6 liter (
4, 7 – 5,7 liter) à darah terus
mengalir dalam sistem sirkulasi tubuh tanpa henti.
Darah
merupakan zat cair yang terdiri dari: plasma, sel – sel darah (eritrosit,
leukosit dan trombosit).
Adanya
sel – sel darah menyebabkan adanya semacam pergeseran intern antara lapisan
yang berdampingan sehingga menyebabkan viskositas.
JENIS ALIRAN DARAH :
Aliran laminar/ Streamline; ciri –
cirinya:
1)
Setiap
aliran yang melalui titik tertentu akan mempunyai lintasan tertentu pula.
2)
Kecepatan
partikel yang melalui titik tertentu sama
3)
Aliran
tersebut tidak bersuara
4)
Darah
yang kontak dengan dinding pembuluh darah pada dasarnya tidak bergerak.
5)
lapisan
darah di samping lapisan luar bergerak lambat, dan lapisan – lapisan
selanjutnya bergerak semakin cepat. à
aplikasi : penyebaran sel darah merah ke sistem sirkulasi.
Aliran darah turbulen; ciri – cirinya :
1)
Darah
mengalir melintang di pembuluh maupun sepanjang pembuluh membentuk pusaran
dalam darah. Biasanya disebut aliran eddy.
2)
Aliran
darah eddy àdarah mengalir
dengan tahanan yang jauh lebih besar daripada bila mengalir laminar karena
aliran eddy menambah besar seluruh gesekan aliran dalam pembuluh.
3)
Aplikasi
di bidang keperawatannya à Stetoskop dapat
mendengar bunyi jantung saat pengukuran tekanan darah
4)
Saat
mengukur tekanan darah, konstriksi yang ditimbulkan oleh manset tekanan di
lengan menghasilkan aliran turbulen sehingga getaran yang terjadi dapat di
deteksi oleh stetoskop di arteri brankialis.
5)
Aliran
turbulen timbul/meningkat sebanding dengan kecepatan aliran darah, sebanding
dengan diameter pembuluh darah, dan berbanding terbalik dengan viskositas
darah, dibagi berat jenisnya sesuai dengan persamaan berikut: (Re : +
1000, ρ:
103 kg/m3, η:
4 x 103 Pa/s)
Faktor – Faktor
yang Mempengaruhi Aliran Darah pada Pembuluh Darah
A.
Perbedaan
tekanan (∆P = P2 – P1)
B.
Hambatan
terhadap aliran darah sepanjang pembuluh/vascular resistance atau tahanan
pembuluh.
Faktor – Faktor
yang Mempengaruhi Debit pada Zat CairØ
Efek Diameter Terhadap Pembuluh
Ø
Semakin
besar diameter pembuluh kecepatan alir/debit zat cair semakin besar, aliran ditengah semakin tidak dipengaruhi oleh zat di
tepi dekat dinding pembuluh.
Ø
Efek Tahanan terhadap Debit Zat Cair
Ø
Semakin
panjang pembuluh pada diameter yang sama maka zat cair akan mendapat tahanan
semakin besar, sehingga debitnya semakin kecil.
Ø
Efek Tekanan
Terhadap Debit
Ø
Aliran
zat cair mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, sebanding dengan
perbedaan tekanan.
Ø
Efek Kekentalan
terhadap Debit
Ø
Semakin
kental cairan yang melewati pembuluh semakin besar gesekan terhadap dinding
pembuluh , sehingga tahanan semakin besar.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
VISKOSITAS DARAH
1.
Hematrokit
/ sel darah merah
2.
Suhu
Tubuh
3.
Kecepatan
Aliran Darah
TEKANAN
DARAH
Tekanan
yang digunakan untuk mengedarkan darah dalam pembuluh darah tubuh, dimana
jantung yang berperan sebagai pompa, otot mensuplai tekanan tersebut untuk
menggerakan darah dan juga mengedarkan darah diseluruh tubuh.
1. Tekanan sistolik
/tekanan atas à menunjukkan tekanan darah
maksimum yang terjadi saat jantung sedang berkontraksi (berdenyut) memompa
darah.
2. Tekanan
diastolik disebut juga tekanan bawah (tensi bawah) adalah tekanan darah minimum
yang terjadi saat jeda antara satu kali kontraksi jantung dengan kontraksi
jantung berikutnya
Alat yang sering
digunakan sfigmomanometer , à terdiri dari manset tekanan, pengukur
dilengan atas, dan stetoskop yang
diletakkan di atas arteri brankialis di lipat siku.
Mekanisme Kerja sfigmomanometer
à
- Manset tekanan dikembungkan dengan cepat hingga tekanannya dapat menghentikan aliran darah.
- Kemudian darah dikeluarkan secara perlahan – lahan
- Seiring dengan menurunnya tekanan di manset hingga lebih rendah dari tekanan sistolik àterjadi aliran darah turbulen yang menyemprot melalui arteri dan menimbulkan getaran suara à dapat didengar oleh stetoskop.
- Bunyi – bunyi tersebut dinamakan Korotkoff à bunyi K. Bunyi K yang pertama kali menunjukkan ketinggian tekanan sistolik, kemudian menurun sampai bunyi K menghilang menunjukkan tekanan diastolik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar