Minggu, 22 November 2015

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1 (SEL)

SEL
·         Adalah satuan terkecil yang menyusun tubuh makluk hidup.
·         Tempat berlangsungnya fungsi kehidupan.

Ø JENIS SEL BESERTA PERBEDAANNYA :
Prokariotik
Eukariotik
Ukuran < 5 mm
Ukuran >10 mm
Tidak memiliki selaput inti
Memiliki selaput inti
Tidak memiliki membran
Memiliki membran
Terdapat pada bakteri dan ganggang biru
Terdapat pada sel tumbuhan dan hewan

Bagian – bagian sel :
1.      Membran sel    è kulit bagis=an luar dari sel
2.      Sitoplasma       è cairan pengisu sel
3.      Nukleus           è inti sel
4.      Organel           è bagian dari sel selain inti sel
Fungsi bagian – bagian sel :
1.      Membran sel
-          Pelindung sel agar isi sel tidak keluar/ menjaga kedudukan sel
-          Pengatur pertukaran zat dalam tubuh (selektif permeable)
-          Terdapat lipoprotein ( lipid dan protein) è bersifat permeable terhadap zat – zat tertentu.
Ø  Yang larut lemak lewat langsung masuk (ca, alkohol, CO2)
Ø  Yang larut air tidak langsung masuk (ion, glukosa, urea)

 

2.      INTI SEL (NUKLEUS)
-          Mengendalikan metabolisme sel
-          Menyimpan genetika berupa DNA
-          Tempat menggadakan DNA

3.      SITOPLASMA
a.       Cairan sel dalam sel
b.      Disebut juga sitosol karena mirip dengan jelly (koloid)
c.       Tempat berlangsungnya metabolisme
d.      Banyak terdapat organel
 

4.      SITOSKELETON
a.       Pemberi bentuk sel
b.      Pengatur gerakan sel
c.       Filaman dan tubulus è berupa jaringan protein
 
5.      RIBOSOM
a.       Nukleoprotein tersebar di sitoplasma
b.      Melekat di RE èRE kasar
c.       Tempat melakukan sintesis protein.
-          RE kasar : sintesis protein
Ditempeli ribosom
-          RE Halus : sintesis lemak
Tidak memiliki ribosom

6.      BADAN GOLGI
a.      Piph berkelok – kelok
b.      Memodifikasi protein dengan menambah oligosakarida (glikosilasil)
c.       Membentuk lisosom è tempat penyimpanan protein.
1 jenis protein disimpn dalam 1 lisosom


7.      LISOSOM
a.      Mencerna makromolekul secara intraseluler
b.      Menghidrolisis lemak, protein, asam nukleat, polisakarida
 



8.      PEROKSISOM
a.       Meghasilkan enzim oksidatif untuk membentuk H2O2
ð  Untuk merombak lemak è setelah itu digunakan lisosom unutk menghidrolisis lemak.
b.      Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah H2O2 è H2O ; O2

9.      MITOKONDRIA
è Tempat respirasi sel dan menghasilkan energi.


TRANSPOR DALAM MEMBRAN PLASMA
Transpor Membran Aktif
suatu cara pemindahkan molekul ataupun ion dari gradien konsentrasi rendah menuju gradien konsentrasi tinggi dengan menggunakan energy, selain itu juga membutuhkan bantuan dari carrier protein dan saluran protein.
Jenis-jenis Mekanisme Transpor pada Membran :
1.      Transpor Pasif
-          Difusi
a.       Difusi dipermudah dengan protein
b.      Difusi dipermudah dengan protein pembawa
-          Osmosis
2.      Transpor Aktif
-          Pompa ATP
-          Kotranspor
-          Endositosis dan Eksositosis
-          Kotransport
transpor zat yang mengaktifkan transpor zat lain melewati membran plasma.

REPRODUKSI SEL
PEMBELAHAN SEL AMITOSIS
Pembelahan sel amitosis adalah proses pembelahan dari sel 1 menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan amitosis atau pembelahan binner. Pembelahan secara amitosis berlangsung spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan binner banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakter, protozoa dan mikrolga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama yang lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterusnya.
Pembelahan binner di mulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah manjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat organisme prokariotik atau eukariotik tertentu. Perbedaan antar organisme prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada tidaknya memberan inti selnya. Membera inti sel tersebut membatasi cairan pada inti sel (nukleuplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat terdapatnya organel sel (sitoplasma). Organisme prokariotik tidak mempunyai memberan inti sel, sedangkan organisme eukariotik mempunyai memberan inti sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati.
Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri, DNA bakteri terdapat pada daerah yang disebit nukleoid. DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotuik. DNA pada baktei berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu di kemas menjadi kromosom sebelum pembelahan. Proses pembelahan sel pada bakteri dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

PEMBELAHAN SEL MITOSIS
Pembelahan Mitosis adalah pembelahan pada sel tubuh (soma). Fungsinya untuk pertumbuhan dan regenerasi sel serta reproduksi aseksual. Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan yang identik dengan induknya. Jika sel induk yang membelah mengandung kromosom diploid (2n), maka sel anakan yang di hasilkan juga 2n. pada mitosis hanya terjadi 1 kali pembelahan yang diawalininterfase. Tahap-tahap pembelahan mitosis dan proses yang terjadi secara urut sebagai berikut.

Profase
Profase : Tahap ini merupakan fase pembelahan mitosis yang paling lama dan paling banyak memerlukan energi. Benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam satu sentromer, membran inti dan nukleolus lenyap, sentrosom memisah menjadi dua sentriole, dan diantaranya terbentang benang spindel

Metaphase
Metafase : Pada tahap ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian sentromer kromosom berikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang spindel. Pada fase ini kromosom tampak paling jelas terlihat sehingga jumlahnya mudah diidentifikasi. Metafase adalah tahap yang memerlukan energi terkecil dan waktu yang paling singkat.


Anafase
Anafase : Saat anafase sentromer membelah, lalu benang spindel menarik kromosom menuju kutub sel yang berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi oleh enzim dynein.


Telofase
Telofase : Pada tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut:
-          Kromosom berubah menjadi benang kromatin
-          Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali
-          Terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel yang identik dengan sel semula

PEMBELAHAN SEL MEIOSIS
Meiosis merupakan pembelahan pada sel kelamin ( gamet/ gonad). Meiosis juga disebut pembelahan reduksi, yaitu pembelahn sel induk diploid (2n) menghasilkan 4 sel anakan haploid (n). meiosis berperan untuk meng hasilkan gamet yang secara genetic tidak identik (hanya setengah dari induknya), sehingga menyebabkan adanya variasi genetik. Terjadi dua kali pembelahan pada meiosis(meiosis tahap I meiosis tahap II) tanpa diselingi interfase. Tahap-tahap pembelahan meiosis dan proses yang terjadi secara urut sebagai berikut.:
Prophase I
Selama fase ini, membran inti mulai menghilang. Nukleolus juga mulai menghilang. Kromosom mulai bisa dilihat. Karena benang-benang kromatin menyerap warna dan menebal, memendek. Sentrosom membelah dan menuju ke bagian masing-masing kutub. Bersamaan dengan itu benang-benang spindle juga mulai keluar dari sentrosom menuju ke arah kutub yang berlawanan.
Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid yang terdiri atas materi genetik yang identik. Selama proses meiosis (bahkan hingga proses ini berakhir) kedua kromatid ini tidak pernah berpisah.
Selama prophase I, terjadi pertukaran DNA antara kromosom yang homolog yang disebut dengan rekombinasi homolog. Dari proses pertukaran ini diharapkan akan terjadi kombinasi baru dalam kromosom. Prophase I terdiri dari beberapa tahap, leptotene, Zygotene, Pachytene, Diplotene, Diakinesis, dan proses sinkronisasi.
Pada waktu leptonema, kromosom mengalami kondensasi membentuk benang-benang (leptonema berarti “benang tipis”). Pada waktu subtahap zigonema, kromatid yang homolog saling membentuk sinapsis atau berpasangan. Sinapsis terdapat di beberapa tempat pada kromosom homolog. Ini merupakan kejadian genetik yang penting karena menjadi perantara pertukaran informasi yang disebut pindah silang atau rekombinasi antara kromosom-kromosom homolog.
Pada tahap pakinema terbentuk benang-benang tebal dan pendek membentuk benang-benang kromatid. Pada tahap ini, kromosom yang homolog tersusun atas 4 kromatid yang disebut tetrad.
Pada tahap diplonema, kromatid yang berada dalam satu bivalen memisah dengan kromatid pasangannya. Namun, di beberapa tempat terjadi kontak yang disebut kiasmata (tunggal: kiasma). Pada diakinesis, kromosom terus memendek dan berkondensasi secara maksimal. Kromosom berada di ekuator.
Pada tahap sinkronisasi, sentrosom berpindah ke masing-masing kutub sel. Sambil menghasilkan mikrotubulus yang ujung-ujungnya mengikat sentromer. Yang nantinya mikrotubulus yang berbentuk benang ini akan digunakan untuk menarik masing-masing pasang kromosom ke kutub-kutub sel.
Tahap-tahap yang terjadi saat prophase I:
a.       Nukleus mulai menghilang
b.      Benang romatin memendek dan menebal menjadi kromosom
c.       Kromoson mereplikasi diri menjadi kromatid.
d.      Kromosom menggandakan diri hingga jumlahnya dua kali kromosom awal.
e.       Kromatid menebal,memendek dan menyebar memenuhi nucleus
f.       Kromosom yang homolog membentuk sinapsis.
g.      Homolog tersusun atas 4 kromatid/ tetra
h.      Membran inti mulai menghilang
i.        Pembentukan benang-benang spindel yang berasal dari mikrotubulus.
j.        Kedua pasang sentrisol memisah menuju kutub yang berawanan.

GENETIKA
Genetika adalah ilmu yang berhubungan dengan studi dan pemahaman tentang faktor keturunan, evolusi, perkembangan, ekologi, biologi molekuler dan ilmu forensik. Seorang ilmuwan Jerman dengan nama Gregor Johann Mendel adalah pendiri pertama Genetika, maka ia juga dikenal sebagai bapak genetika. Dia pertama kali menunjukkan pewarisan sifat pada tanaman kacang dan kemudian disebut sebagai pewarisan Mendel.
Konsep utama di balik mempelajari genetika adalah :
Ø  Genetika menjelaskan bagaimana sifat diwariskan dari orang tua untuk anak mereka.
Ø  Genetika juga menjelaskan tentang jumlah gen dan kromosom yang ada dalam individu dengan kepentingan mereka.
Kode genetik
Sebuah kode yang berisi semua jenis informasi genetik, yang hadir dalam urutan nukleotida DNA atau RNA dan kemudian diterjemahkan menjadi protein oleh sel-sel hidup. Kode-kode ini dapat dinyatakan baik sebagai kodon RNA atau kodon DNA. Kode tersebut menginstruksikan gen untuk memandu sel untuk membuat protein tertentu. A, T, G, C adalah huruf abjad dari kode DNA. Huruf-huruf ini berdiri untuk adenin, timin, guanin dan sitosin, yang benar-benar membentuk basa nukleotida DNA. Setiap kode empat bergabung dengan bahan kimia untuk sintesis protein

Struktur DNA
DNA disebut cetak biru kehidupan karena mengandung semua jenis instruksi untuk membuat protein dalam sel. Ini adalah polimer yang sangat panjang dan bentuk dasar DNA adalah seperti tangga bengkok. Oleh karena itu juga disebut sebagai heliks ganda DNA. Tulang punggung molekul DNA adalah fosfat, gula deoksi ribosa dan basa nitrogen. Informasi dalam DNA disimpan sebagai kode terdiri dari empat basa kimia: adenin (A), guanine (G), sitosin (C), dan timin (T).
Pewarisan genetik
Hal ini dapat didefinisikan sebagai transformasi sifat dari orang tua kepada keturunannya. Setiap orang memiliki dua salinan dari setiap gen antara yang satu warisan dari sel induk dan satu lagi adalah warisan dari sel ayah.

Homeostasis

Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu (misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait.
Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.

FLUIDA DALAM TUBUH MANUSIA
Fluida merupakan zat alir meliputi cairan dan gas yang menempati ruang.
LETAK DI DALAM TUBUH MANUSIA :
ü  Dalam pembuluh darah
ü  Dalam bola mata
ü  Dalam ibu hamil è di uterus : cairan amnion
ü  Gas è berhubungan dengan sistem pernafasan.
Perbedaan zat cair dan gas:
Zat Cair
Gas
Molekul – molekulnya terikat secara longgar namun tetap berdekatan
Molekul – molekulnya bergerak bebas dan saling bertumbukan
Tekanan yang terjadi karena adanya gaya gravitasi yang bekerja terhadapnya
Tekanan yang terjadi bersumber pada perubahan momentum yang disebabkan tumbukan molekul gas pada dinding
Tekanan yang terjadi tegak lurus pada bidang
Tekanan yang terjadi tidak tegak lurus pada bidang

ALIRAN DARAH DALAM TUBUH MANUSIA
  Darah mengalir ke seluruh bagian tubuh secara terus – menerus untuk menyuplai oksigen dan zat – zat nutrisi lainnya à dipompa oleh jantung.
  Jumlah Volume darah yang mengalir (orang dewasa) dalam sistem sirkulasi: 5 – 6 liter ( 4, 7 – 5,7 liter) à darah terus mengalir dalam sistem sirkulasi tubuh tanpa henti.
  Darah merupakan zat cair yang terdiri dari: plasma, sel – sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit).
  Adanya sel – sel darah menyebabkan adanya semacam pergeseran intern antara lapisan yang berdampingan sehingga menyebabkan viskositas.
JENIS ALIRAN DARAH :
Aliran laminar/ Streamline; ciri – cirinya:
1)   Setiap aliran yang melalui titik tertentu akan mempunyai lintasan tertentu pula.
2)   Kecepatan partikel yang melalui titik tertentu sama
3)   Aliran tersebut tidak bersuara
4)   Darah yang kontak dengan dinding pembuluh darah pada dasarnya tidak bergerak.
5)   lapisan darah di samping lapisan luar bergerak lambat, dan lapisan – lapisan selanjutnya bergerak semakin cepat. à aplikasi : penyebaran sel darah merah ke sistem sirkulasi.
Aliran darah turbulen; ciri – cirinya :
1)      Darah mengalir melintang di pembuluh maupun sepanjang pembuluh membentuk pusaran dalam darah. Biasanya disebut aliran eddy.
2)      Aliran darah eddy àdarah mengalir dengan tahanan yang jauh lebih besar daripada bila mengalir laminar karena aliran eddy menambah besar seluruh gesekan aliran dalam pembuluh.
3)      Aplikasi di bidang keperawatannya à Stetoskop dapat mendengar bunyi jantung saat pengukuran tekanan darah
4)      Saat mengukur tekanan darah, konstriksi yang ditimbulkan oleh manset tekanan di lengan menghasilkan aliran turbulen sehingga getaran yang terjadi dapat di deteksi oleh stetoskop di arteri brankialis.
5)      Aliran turbulen timbul/meningkat sebanding dengan kecepatan aliran darah, sebanding dengan diameter pembuluh darah, dan berbanding terbalik dengan viskositas darah, dibagi berat jenisnya sesuai dengan persamaan berikut: (Re : + 1000, ρ: 103 kg/m3,  η: 4 x 103 Pa/s)
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Aliran Darah pada Pembuluh Darah
A.    Perbedaan tekanan (∆P = P2 – P1)
B.     Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh/vascular resistance atau tahanan pembuluh.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Debit pada Zat CairØ  Efek Diameter Terhadap Pembuluh
Ø  Semakin besar diameter pembuluh kecepatan alir/debit zat cair semakin besar, aliran ditengah semakin tidak dipengaruhi oleh zat di tepi dekat dinding pembuluh.
Ø  Efek Tahanan terhadap Debit Zat Cair
Ø  Semakin panjang pembuluh pada diameter yang sama maka zat cair akan mendapat tahanan semakin besar, sehingga debitnya semakin kecil.
Ø  Efek Tekanan Terhadap Debit
Ø  Aliran zat cair mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, sebanding dengan perbedaan tekanan.
Ø  Efek Kekentalan terhadap Debit
Ø  Semakin kental cairan yang melewati pembuluh semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh , sehingga tahanan semakin besar.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VISKOSITAS DARAH
1.    Hematrokit / sel darah merah
2.    Suhu Tubuh
3.    Kecepatan Aliran Darah

TEKANAN DARAH
Tekanan yang digunakan untuk mengedarkan darah dalam pembuluh darah tubuh, dimana jantung yang berperan sebagai pompa, otot mensuplai tekanan tersebut untuk menggerakan darah dan juga mengedarkan darah diseluruh tubuh.
1. Tekanan sistolik /tekanan atas à menunjukkan tekanan darah maksimum yang terjadi saat jantung sedang berkontraksi (berdenyut) memompa darah.
2. Tekanan diastolik disebut juga tekanan bawah (tensi bawah) adalah tekanan darah minimum yang terjadi saat jeda antara satu kali kontraksi jantung dengan kontraksi jantung berikutnya
 Alat yang sering digunakan sfigmomanometer , à terdiri dari manset tekanan, pengukur dilengan atas,  dan stetoskop yang diletakkan di atas arteri brankialis di lipat siku.
Mekanisme Kerja sfigmomanometer à
  • Manset tekanan dikembungkan dengan cepat hingga tekanannya dapat menghentikan aliran darah.
  •   Kemudian darah dikeluarkan secara perlahan – lahan
  •   Seiring dengan menurunnya tekanan di manset hingga lebih rendah dari tekanan sistolik àterjadi aliran darah turbulen yang menyemprot melalui arteri dan menimbulkan getaran suara à dapat didengar oleh stetoskop.
  •   Bunyi – bunyi tersebut dinamakan Korotkoff à bunyi K. Bunyi K yang pertama kali menunjukkan ketinggian tekanan sistolik, kemudian menurun sampai bunyi K menghilang menunjukkan tekanan diastolik.                             





Tidak ada komentar:

Posting Komentar